GLOBAL WARMING




Wew...bumi makin panas nih. Kalian ngerasa gak sih kalo ada yang gak beres sama bumi kita ini? Suhu yang meningkat, ekosistem berubah. Well, sebenarnya ada apa sih?
Pernah denger istilah 'global warming' atau 'pemanasan global'? Untuk lebih singkatnya, pernah nonton film 'the day after tomorrow? Nah, itu film tentang efek bumi yang makin panas ini. Untuk lebih jelasnya, ini ada penjelasan singkat soal 'global warming' itu. Semoga bisa nambah referensi and nyadarin kita semua mengenai situasi kritis bumi kita ini...

Bumi akan makin panas, dan kita akan semakin gerah. Itulah prediksi para ilmuwan yang giat melakukan simulasi pemanasan global lewat pemodelan komputer. Dari ribuan model iklim yang diuji, diperkirakan akan terjadi kenaikan suhu yang tajam hingga 11,5 derajat Celsius. Ngeri ya? Kondisi tadi tercapai saat konsentrasi karbondioksida (CO2) pada atmosfer mencapai tingkat yang diperkirakan seperti yang tampak pada akhir abad lalu. Hasil ekstrem ini sontak mengejutkan karena jauh di luar perkiraan sebelumnya. Akhir tahun lalu, Intergovernmental Panel on Climate Change (IPPC) memperkirakan adanya kenaikan CO2 1,4-4,5 derajat Celsius.
Pemanasan global bisa diartikan sebagai menghangatnya permukaan Bumi selama beberapa kurun waktu. Ini adalah gejala alam yang normal sebenarnya. Kalau tidak mendapat pemanasan maka suhu di Bumi bisa menjadi dingin membeku seperti pada jaman es yang pernah terjadi 15.000 tahun lalu. Pemanasan pada permukaan Bumi dikenal dengan istilah 'Efek Rumah Kaca' atau Greenhouse Effect.

Efek Rumah Kaca
Efek Rumah Kacadapat divisualisasikan sebagai sebuah proses. Pada kenyataannya, di lapisan atmosfer terdapat selimut gas. Rumah kaca adalah analogi atas bumi yang dikelilingi gelas kaca. Nah, panas matahari masuk ke bumi dengan menembus gelas kaca tersebutberupa radiasi gelombang pendek. Sebagian diserap oleh bumi dan sisanya dipantulkan kembali ke angkasasebagai radiasi gelombang panjang. Namun, panas yang seharusnya dapat dipantulkan kembali ke angkasa menyentuh permukaan gelas kaca dan terperangkap di dalam bumi. Layaknya proses dalam rumah kaca di pertanian dan perkebunan, gelas kaca memang berfungsi menahan panas untuk menghangatkan rumah kaca. Masalah timbul ketika aktivitas manusia menyebabkan peningkatan konsentrasi selimut gas di atmosfer (Gas Rumah Kaca) sehingga melebihi konsentrasi yang seharusnya. Maka, panas matahari yang tidak dapat dipantulkan ke angkasa akan meningkat pula. Semua proses itu lah yang disebut Efek Rumah Kaca. Pemanasan global dan perubahan iklim merupakan dampak dari Efek Rumah Kaca ini.
Proses efek rumah kaca berawal dari sinar Matahari yang menembus lapisan udara (atmosfer) dan memanasi permukaan Bumi. Permukaan Bumi yang menjadi panas menghangatkan udara yang berada tepat di atasnya. Karena menjadi ringan, udara panas tersebut naik dan posisinya digantikan oleh udara sejuk. Sebagian dari udara panas yang naik ke atas ditahan dan dipantulkan kembali ke permukaan oleh lapisan gas di atmosfer Bumi yang terdiri dari Karbon Dioksida, Metan dan Natrium Oksida. Udara panas yang dipantulkan tersebut berfungsi untuk menjaga temperatur Bumi supaya tidak menjadi beku. Proses pemantulan udara panas untuk menghangatkan Bumi inilah yang disebut dengan efek rumah kaca.

Bukti bahwa Efek Rumah Kacai Benar-Benar Terjadi
- Pertama, berdasarkan ilmu fisika, beberapa gas mempunyai kemampuan untuk
menahan panas. Tak ada yang patut diragukan dari pernyataan ini.
- Kedua, pengukuran yang dilakukan sejak tahun 1950-an menunjukkan tingkat
konsentrasi Gas Rumah Kaca meningkat secara tetap, dan peningkatan ini
berhubungan dengan emisi Gas Rumah Kaca yang dihasilkan industri dan
berbagai aktivitas manusia lainnya.
- Ketiga, penelitian menunjukkan udara yang terperangkap di dalam gunung es telah berusia 250 ribu tahun. Artinya:
# Konsentrasi Gas Rumah Kacadi udara berbeda-beda di masa lalu dan masa kini. Perbedaan ini menunjukkan adanya perubahan temperatur
# KonsentrasiGas Rumah Kacaterbukti meningkat sejak masa praindustri.

Ulah Manusia Memicu Global Warming
Tapi proses alam yang normal tersebut menjadi tidak sehat sejak manusia memasuki proses industri. Pada masa ini manusia mulai melakukan pembakaran batu bara, minyak dan gas bumi untuk menghasilkan bahan bakar dan listrik. Proses pembakaran energi dari Bumi ini ternyata menghasilkan gas buangan yang berupa karbon dioksida. Otomatis, kadar lapisan gas rumah kaca yang menahan dan memantulkan kembali udara panas ke Bumi menjadi semakin banyak. Kalau Bumi terus menerus terkena pemanasan ini, bahaya besar lainnya akan muncul, atau bahkan sudah terjadi dan sedang kita rasakan saat ini. Efek pertama yang terjadi adalah tingginya temperatur udara. Masyarakat di Eropa Barat pada bulan-bulan kemarin sudah merasakan bagaimana tersiksanya hidup ketika suhu menjadi luar biasa panas. Jumlah korban yang meninggal akibat 'kepanasan' mencapai ratusan, belum terhitung yang harus mengalami rawat inap karena dehidrasi. Sungguh bukan masalah yang sepele. Temperatur yang terus meningkat dapat melelehkan banyak salju di kedua kutub bumi dan gunung-gunung tertinggi dunia. Para ahli lingkungan sudah membuat laporan baru kalau saat ini salju dunia secara keseluruhan sudah berkurang 10%. Hasilnya adalah volume air yang mengalir ke lautan akan semakin tinggi yang otomatis menaikkan permukaan laut.
Pemanasan global, suhu udara meningkat, melelehnya salju dunia, serta naiknya permukaan laut pada akhirnya dapat menyebabkan perubahan iklim. Kita sekarang merasakan datangnya musim kemarau yang lebih lama dari seharusnya. Akibatnya air tanah menjadi langka karena belum mendapat pasokan baru dari hujan.

Apa yang Harus Kita Lakukan?
Pemanasan global yang terjadi karena perbuatan manusia memang memiliki efek negatif yang tidak bisa dipandang sepele. Dan kita pun, suka tidak suka, tercatat sebagai salah satu pelakunya. Cobalah mulai sekarang kita ubah kebiasaan yang bisa mengurangi kadar gas karbon dioksida supaya tidak melebihi ambang batas. Caranya? Cukup memakai listrik seperlunya, memilih alat rumah tangga atau elektronik yang hemat energi, dan kalau bisa menanam pohon untuk menyerap gas karbon dioksida yang ada di udara.
Jadi, SAVE OUR EARTH!! Kita cuma punya satu lho... Kalo bumi hancur kita tinggal dimana coba? Planet mars masih dalam observasi so gak mungkin tinggal disana. Pindah ke galaxy lain? Wuaduh...jauh banget tuh. Kita keburu mati sebelum sampai galaxy yang dimaksud. Lagian emang yakin ada kehidupan disana? Kuncinya efisiensi energi.

1 comments:

aga January 19, 2007 10:57 pm  

i think the global warming is such an interesting issues to talk about everytime to time...

It's actually a complex issues due to numerous factors linked on its chain effect. In order to overcome to this global warming is just simply increase the environmental alertness among Earthlings, and make some strict rules on Fossil Fuel usage...

hmm...

i think that's all i have for now..

Sing Along Baby!


MusicPlaylistRingtones
Create a playlist at MixPod.com

Abaout This Blog

I create this blog to share my mind and my opinion since there's no more freedom in RL world...

About Me

My photo
I write randomly, I act independently, I live my life passionately...